Selasa, 08 Oktober 2013

Anies Baswedan: Ledakan Penduduk Bisa Jadi Bom Waktu

REKTOR Universitas Paramadina Anies Baswedan mengaku sangat khawatir dengan ledakan penduduk di Indonesia apabila tak diimbangi peningkatan sumber daya manusia.

"Besar, muda dan tak terdidik ini merupakan bom waktu untuk masa depan Indonesia," kata Anies di acara KTT Hukum Rakyat 'Menata Masa Depan Indonesia' di GOR POPKI, Wisma Sugondo, Jalan Jambore Raya 1 Cibubur, Jakarta Timur, Selasa (8/10/2013).

Mantan Ketua Komisi Etik KPK ini menjelaskan, ada 5,6 juta anak Indonesia yang masuk kelas 1 SD setiap tahun. Jumlah ini, kata Anies, termasuk tinggi karena mencapai 94-95 persen sejajar dengan negara-negara maju, seperti Korea dan Jepang. Tapi, hanya 2,3 persen saja yang melanjutkan ke SMA dan yang 3,3 persen hilang.

"Banyak anak-anak kita pernah lulus SD tapi tak pernah lulus SMA," tutur dia.

Anies mengkritisi, saat ini yang banyak dibicarakan ialah hanya mereka yang berada di dalam sekolah. Padahal jumlah yang berada di dalam sekolah, lebih sedikit dibandingkan yang berada di luar sekolah.

"Kita ribut soal RSBI, kita rame soal UN yang ikut UN 2,3 yang hilang 3,3 juta kalikan ini sepuluh tahu 33 juta anak Indonesia tidak terdidik, ini yang disebut dalam berbagai laporan sebagai bonus demografi," kata dia.

Anies mengungkapkan fakta lain, berdasarkan data, jumlah SD di Indonesia sekitar 170 ribu unit, sedangkan SMA 26 ribu unit.

"Tidak usah pake rumus macem-macem bahwa tidak ada ketidakadilan di sini. Di sini sangat terlihat kita belum berencana mendidik setiap anak Indonesia," kata Anies.